sumber klik disini
POKOK-POKOK KANDUNGAN AL-QUR’AN
(TAFSIR KANDUNGAN SURAT AL-FATIHAH)
Dari sebanyak 114 surat dalam Al-Qur’a, surat al-Fatihah termasuk surat yang paling popular, dikenal mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa, dari kalangan kaum dlu’afa sampai kalangan kaum yang bertahta. Belum ada suatu penelitian yang menjelaskan mengapa surat al-Fatihah itu begitu amat populer dan dikenal luas oleh masyarakat, pada hal surat yang pertama kali diturunkan bukan surat al-Fatihah, melainkan surat Al-Alaq. Namun analisis berikut ini akan mencoba menjelaskan sebab-sebab surat al-Fatihah itu demikian populer. Paling kurnag ada empat sebab surat al-Fatihah menjadi demikian populer.
Pertama, karena surat al-Fatihah berada pada urutan pertama dalam susunan al-Qur’an. Dengan demikian, bagi setiap orang yang membuka dan membaca al-Qur’an sungguhpun tidak sampai tamat, mesti terlebih dahulu membaca surat Al-Fatihah. Kesan pertama yang dilihat oleh seseirang yang membuka dan membaca al-Qur’an tersebut, sudah pasti memberikan kesan tersendiri. Psikologi manusia mengatakan bahwa kesan pertama biasanya lebih kuat dibandingkan dengan kesan yang datang kemudian. Mengenai sebab-sebab mengapa susunan al-Qur’an tidak dengan surat yang pertama kali diturunkan, yaitu surat al’Alaq, H.M. Quraish Shihab menjelaskan dengan menganalogikan dengan susuan pakaian yang diletakkan dalam almari. Susunan dan letak pakaian dalam almari ternyata tidak didasarkan pada pakaian yang pertama kali dibeli, karena boleh jadi pakaian yang pertama kali dibeli diletakkan pada bagian bawah almari dengan pertimbangan karena kurang serasi. Demikian pula dengan surat-surat dalam al-Qur’an, sungguhpun surat al-‘Alaq diturukan pada urutan pertama, namun diletakkan pada urutan ke-69. Susuan surat-surat al-Qur’an di dalam al-Qur’an dilakukan kelihatannya didasarkannya pada kandungan yang terdapat pada surat tersebut. Hasil penelitian para ahli memperlihatkan bahwa kandungan surat Al-Fatihah ternyata berisi pokok-pokok kandungan surat lainnya terlebih dahulu harus mempelajari surat al-Fatihah. Selain itu terdapat pula informasi yang diberikan para ahli yang menyatakan bahwa susunan surat-surat dalam al-Qur’an itu berdasarkan ketetapan Rasulullah (tauqifi). Sebagai orang yang diberi mandat untuk menjelaskan kadungan al-Qur’an, Rasulullah SAW diyakini lebih tahu bagaimana seharusnya susunan al-Qur’an itu dilakukan. Dalam kaitan ini kiranya tidak relevan lagi untuk memperdebatkan tentang susunan surat-surat dalam al-Qur’an tersebut, karena sungguhnya susunan al-Qur’an tersebut, karena sungguhnya susunan al-Qur’an dimulai dengan surat Al-Fatihah, namun bagi orang yang membacanya dapat memulai dari surat apa saja yang ia diminati.
Kedua, karena surat Al-Fatihah termasuk bacaan wajib dalam shalat. Jika seseorang mengerjakan shalat lima waktu sebanyak tujuh belas rakaat, dan setiap rakaat diwajibkan membaca surat al-Fatihah, maka berarti ia telah membaca 17 kali surat al-Fatihah. Bacaan ini demikian ia lakukan, sehingga selalu teringat dan dihafalnya.
Ketiga, karena surat al-Fatihah mengandung pokok-pokok ajaran al-Qur’an. Berbagai ajaran yang terdapat surat selanjutnya yang ada dalam al-Qur’an sudah disinggung secara singkat di dalam surat al-Fatihah. Atas dasar ini, maka dengan membaca surat al-Fatihah, maka akan membantu seseorang dalam memahami ajaran yang terdapat dalam surta-surat berikutnya itu. Inilah berangkali yang mengilhami para pendiri Negara Republik Indonisia (the father of the founding of this country), yang menyusun permbukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang didalamnya sudah memuat gagasan dan pemikiran yang terdapat dalam batang tubuh dan pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar tersebut.
Keempat, karena surat al-Fatihah seringkali digunakan sebagai do’a yang dipanjatkan untuk seseorang yang telah meninggal dunia atau dalam keadaan terkena musibah. Hal ini tidak mengherankan, karena didalam surat al-Fatihah terdapat kalimat yang menunjukkan do’a, seperti kalimat yang berbunyi: ihdina al-shirat al-mustaqiem, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. (QS. Al-Fatihah, 1:6). Penggunaan surat al-Fatihah untuk berdoa berangkali didasarkan pada hadis nabi yang banyak menjelaskan fadhilah surat atau lafadz-lafadz yang terdapat dalam surat al-fatihah, misalnya hadis nabi yang berbunyi:
Artinya: “Surat yang paling agung di dalam al-Qur’an adalah Alhamdulillah rabb al-‘alamin”. (H.R. Bukhari).
Artinya:”Tidaklah seorang hamba membaca bismillahirrahmanirrahim melainkan hancurlah syaithan sebagai hancurnya timah di atas api”. (H.R. al-Suyuti).
Berdasarkan pada uraian di atas, kajian berikut ini akan menfokuskan pada kandungan surat al-Fatihah, dengan terlebih dahulu mengemukakan pengertian surat al-Fatihah, latar belakang dan sebab-sebab diturunkannya, dan permasalahan di sekitar kedudukan lafadz basmallah dalam surat al-Fatihah
Kamis, 10 November 2016
KANDUNGAN SURAH AL-FATIHAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar